Purbalingga - Rutan Purbalingga terus berkomitmen memberikan bimbingan spiritual kepada warga binaan. Salah satu bentuk nyata komitmen ini adalah kegiatan mengaji yang diajarkan oleh dua pegawai rutan, Mardi Waluyo dan Agus Budyawan, yang diadakan setiap ada waktu luang, baik setelah salat wajib maupun salat duha. Kegiatan ini diikuti oleh warga binaan yang ingin belajar atau belum bisa membaca Al-Quran, Kamis(14/11/2024).
Melaksanakan arahan dari Kepala Rutan Purbalingga Bluri Wijaksono, pengajaran mengaji ini menjadi salah satu upaya untuk membekali warga binaan dengan ilmu agama dan membangun kepribadian yang lebih baik. Beliau berpesan agar rutan selalu menyediakan kesempatan belajar bagi warga binaan dalam rangka mengasah mental, spiritual, dan ilmu mereka.
Mardi Waluyo, yang membidangi pembinaan kepribadian di rutan, juga menjelaskan bahwa rutan senantiasa bersinergi dengan Kementerian Agama untuk mendatangkan tenaga pengajar. Namun, para pegawai juga mengambil inisiatif sendiri untuk memberikan pengajaran dasar membaca Al-Quran.
Baca juga:
Hijrahlah dari Sistem Jahiliah!
|
"Selain bekerjasama dengan Kemenag, kami merasa penting untuk turun langsung dan memberikan bimbingan secara langsung kepada warga binaan. Mengaji ini bukan sekadar belajar membaca, tapi cara membangun iman dan memberikan ketenangan jiwa, " ujar Mardi.
Ia menambahkan, "Semoga apa yang kami ajarkan ini bisa menjadi bekal positif dan menguatkan mental mereka. Kami ingin mereka pulang nanti dengan membawa pengetahuan yang bisa mengubah hidup."
Kegiatan mengaji ini memiliki tujuan mulia, yaitu memberikan pondasi spiritual dan membekali warga binaan dengan nilai-nilai positif agar mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik setelah kembali ke masyarakat.
Komitmen rutan dalam kegiatan ini menunjukkan keseriusan dalam mendukung rehabilitasi warga binaan, dengan harapan agar mereka dapat menjalani hidup baru yang lebih baik, penuh iman, dan siap berkontribusi positif bagi lingkungan.